Dinamika Kelompok Dan Team Building


Pengertian Dinamika Kelompok 

Santoso (2009) Dinamika kelompok adalah kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang satu dengan yang lainnya. Sedangkan menurut Johnson (2012) Dinamika kelompok merupakan lingkup pengetahuan sosial yang berkosentrasi lebih pada pengetahuan hakekat kehidupan berkelompok.

Ciri-Ciri dan Fungsi dinamika kelompok
1. Adapun ciri-ciri dinamika kelompok yaitu:
  • Memmiliki motif yang sama anatar individu satu dengan yang lainya.
  • Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan antara individu satu dengan yang lainnya.
  • Adanya penugasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang jelas dan terdiri dari peranan serta kedudukan masing-masing.
  • Adanya penuguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
2. Fungsi Dinamika kelompok yaitu:
  • Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup.
  • Memudahkan segala pekerjaan. 
  • Mengerjakan pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga selesai lebih efektif, cepat dan efisien.
  • Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat.
Selanjutnya menurut Mungin (2005) dinamika kelompok benar-benar terwujud dalam kelompok dapat dilihat dari : 
  • Anggota kelompok dapat membantu terbinanya suasana keakraban dalam hubungan antar Anggota kelompok, 
  • Anggota kelompok mampu mencurahkan segenap perasaan dalam melibatkan diri dalam kegiatan kelompok, 
  • Anggota kelompok dapat membantu tercapainya tujuan bersama, 
  • Anggota kelompok dapat mematuhi aturan kelompok dengan baik, 
  • Anggota kelompok benar-benar aktif dalam seluruh kegiatan kelompok, 
  • Anggota kelompok dapat berkomunikasi secara terbuka, 
  • Anggota kelompok dapat membantu orang lain, 
  • Anggota kelompok dapat member kesempatan kepada anggota lain untuk menjalankan perannya, 
  • Anggota kelompok dapat menyadari pentingnya kegiatan kelompok.

JENIS-JENIS DINAMIKA KELOMPOK 
1.       Kelompok Primer 
Merupakan kelompok yang didalamnya terjadi interaksi sosial yang anggotanya saling mengenal dekat dan berhubungan erat dalam kehidupan.Sedangkan menurut Goerge Homans kelompok primer merupakan sejumlah orang yang terdiri dari beberapa orang yang sering berkomunikasi dengan lainnya sehingga setiap orang mampu berkomunikasi secara langsung (bertatap muka) tanpa melalui perantara Misalnya antara lain:keluarga,RT,kawan sepermainan, kelompok agama dan lain-lain. 
2.      Kelompok Sekunder 
Jika interaksi sosial terjadi secara tidak langsung, berjauhan, dan sifatnya kurang kekeluargaan.Hubungan yang terjadi biasanya bersifat lebih objektif. Misalnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja dan lain-lain. 
3.      Kelompok Formal 
Pada kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan atau Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) yang ada. Anggotanya diangkat oleh organisasi. Contoh dari kelompok ini adalah semua perkumpulan yang memiliki AD/ART. 
4.      Kelompok Informal 
Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Keanggotan kelompok biasanya tidak teratur dan keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi bersifat informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan dan simpati. Misalnya: kelompok arisan.
Perkembangan kelompok sebenarnya banyak dikemukakan oleh para ahli. Clark (1994) mengemukakan perkembangan kelompok ke dalam tiga fase, yaitu: 
a)      Fase orientasi 
Individu masih mencari/dalam proses penerimaan dan menemukan persamaan serta perbedaan satu dengan lainnya. Pada tahap ini belum dapat terlihat sebagai kesatuan kelompok, tapi masih tampak individual
b)      Fase bekerja 
Anggota sudah mulai merasa nyaman satu dengan lainnya, tujuan kelompok mulai ditetapkan. Keputusan dibuat melalui mufakat daripada voting. Perbedaan yang ada ditangani dengan adaptasi satu sama lainnya dan pemecahan masalah daripada dengan konflik. Ketidaksetujuan diselesaikan secara terbuka. 
c)      Fase terminasi 
Fokus pada evaluasi dan merangkum pengalaman kelompok. Ada perubahan perasaan dari sangat frustasi dan marah menjadi sedih atau puas, tergantung pada pencapaian tujuan dan pembentukan kelompok (kesatuan kelompok).

Pengertian Team Building
Hasil gambar untuk team building
Team building adalah aktivitas kelompok yang memiliki interaksi tinggi untuk meningkatkan produktivitas karyawan dalam menuntaskan tugas-tugas terutama yang memiliki interdependensi dengan orang lain melalui serangkaian aktivitas yang dirancang secara hati-hati untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Robbins (2003).
Menurut Johnson dan Johnson (2000) dan Robbins (2003), untuk menyesuaikan tujuan dan masalah spesifik yang dihadapi tim, aktivitas-aktivitas yang biasa dilakukan dalam team building adalah menekankan pada aktivitas-aktivitas tertentu saja atau keseluruhan dari aktivitas berikut:
1. Penyusunan sasaran yang ditujukan untuk mengatasi perbedaan persepsi tujuan tim, mengevaluasi efektivitas tim dalam menyusun prioritas dan mencapai sasaran, mengidentifikasi area yang berpotensi menjadi masalah.
2. Membangun hubungan interpersonal antar anggota tim.
3. Analisis peran yang bertujuan untuk mengklarifikasi dan mengidentifikasi peran setiap anggota tim, memikirkan kembali mengenai pekerjaan mereka yang sesungguhnya, dan tugas spesifik yang mereka harapkan untuk dikerjakan.
4. Analisis proses tim dilakukan dengan menganalisis proses kunci yang terjadi dalam tim untuk mengidentifikasikan cara kerja dan bagaimana proses ini dapat diperbaiki untuk membuat tim lebih efektif.
5. Kemampuan beradaptasi dengan kondisi dan tuntutan yang berubah.

Sekian pembahasan dari saya semoga bermanfaat

Refrensi

Singgih Santoso. 2009. Panduan Lengkap Menguasai Statistik Dengan SPSS. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Johnson, E. 2012. CTL: Contextual Teaching And Learning. Bandung: Kaifa
Wibowo, Mungin Edi. 2005. “Konseling Kelompok Perkembangan”. Semarang: UNNES Press.
Johnson, D. W. & Johnson, F. P. (2000). Joining together: group theory and group skill. Pearson Education Company: New York.
Robbins, Stephen P, 2003. Perilaku Organisasi, Jilid 2, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta
Clarke, Liz. 1994. The Essence of Change, Prentice Hall International (UK) Ltd

Komentar