Kali ini saya akan membahas tentang
materi kuliah bisnis pertemuan ke 3 yaitu training and development
apa sih masing masing definisiya?
yuk kita lihat
Training

Menurut Gomes (2003),
pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performansi pekerja pada suatu
pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya, atau satu pekerjaan
yang ada kaitannya dengan pekerjaannya sedangkan kalau Menurut Robbins,
Stephen P, (2001), Training meant formal training that’s planned in advanced
and has a structured format. Ini menunjukkan bahwa pelatihan yang dimaksudkan
disini adalah pelatihan formal yang direncanakan secara matang dan mempunyai
suatu format pelatihan yang terstruktur.
Jenis Jenis Pelatihan
Terdapat banyak pendekatan untuk pelatihan. Menurut Simamora
(2006) ada lima jenis-jenis pelatihan yang dapat diselenggarakan:
1.
Pelatihan Keahlian
Pelatihan keahlian (skils training) merupakan pelatihan yang
sering di jumpai dalam organisasi. program pelatihaannya relatif sederhana:
kebutuhan atau kekuragan diidentifikasi rnelalui penilaian yang jeli. kriteria
penilalan efekifitas pelatihan juga berdasarkan pada sasaran yang
diidentifikasi dalam tahap penilaian.
2. Pelatihan Ulang.
Pelatihan ulang (retraining) adalah subset pelatihan
keahilan. Pelatihan ulang berupaya memberikan kepada para karyawan
keahlian-keahlian yang mereka butuhkan untuk menghadapi tuntutan kerja yang
berubah-ubah. Seperti tenaga kerja instansi pendidikan yang biasanya bekerja
rnenggunakan mesin ketik manual mungkin harus dilatih dengan mesin computer
atau akses internet
3. Pelatihan Lintas Fungsional.
Pelatihan lintas fungsional (cros fungtional training)
melibatkan pelatihan karyawan untuk melakukan aktivitas kerja dalam bidang
lainnya selain dan pekerjan yang ditugaskan.
4. Pelatihan Tim.
Pelatihan tim merupakan bekerjasarna terdiri dari sekelompok
Individu untuk menyelesaikan pekerjaan demi tujuan bersama dalam sebuah tim
kerja.
5. Pelatihan Kreatifitas.
Pelatihan kreatifitas (creativitas training) berlandaskan
pada asumsi hahwa kreativitas dapat dipelajari. Maksudnya tenaga kerja
diberikan peluang untuk mengeluarkan gagasan sebebas mungkin yang berdasar pada
penilaian rasional dan biaya dan kelaikan.
Manfaat pelatihan
Cut Zurnali (2004) memaparkan beberapa
manfaat pelatihan yang diselenggarakan oleh perusahaan yang dikemukakan oleh
Noe, Hollenbeck, Gerhart, Wright (2003), yaitu:
- Meningkatkan pengetahuan para karyawan atas budaya dan para pesaing luar,
- Membantu para karyawan yang mempunyai keahlian untuk bekerja dengan teknologi baru
- Membantu para karyawan untuk memahami bagaimana bekerja secara efektif dalam tim untuk menghasilkan jasa dan produk yang berkualitas,
- Memastikan bahwa budaya perusahaan menekankan pada inovasi, kreativitas dan pembelajaran,
- Menjamin keselamatan dengan memberikan cara-cara baru bagi para karyawan untuk memberikan kontribusi bagi perusahaan pada saat pekerjaan dan kepentingan mereka berubah atau pada saat keahlian mereka menjadi absolut,
- Mempersiapkan para karyawan untuk dapat menerima dan bekerja secara lebih efektif satu sama lainnya, terutama dengan kaum minoritas dan para wanita.
Tujuan Pelatihan
Moekijat (1993) menjelaskan
tujuan umum pelatihan sebagai berikut :
- untuk mengembangkan keahlian, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan lebih efektif,
- untuk mengembangkan pengetahuan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan secara rasional, dan
- untuk mengembangkan sikap, sehingga menimbulkan kemauan kerjasama dengan teman-teman pegawai dan dengan manajemen (pimpinan).
Development

Menurut Ginanjar Kartasasmita
(1996) memberikan pengertian yang lebih sederhana, yaitu sebagai suatu
proses perubahan kearah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara
terencana. Sedangkan menurut Simamora (2008) mendefinisikan pengembangan
karyawan sebagai aktivitas pengembangan karir karyawan terhadap
organisasi, menyediakan landasan bagi karyawan agar dapat berprestasi secara
efektif dan menghasilkan prestasi baru dalam lingkungan perusahaan.
Manfaat
Pengembangan
Beberapa manfaat nyata yang ditangguk dari program pelatihan
dan pengembangan menurutt Simamora (2008) adalah :
1.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas
produktivitas
2.
Membentuk sikap, loyalitas, dan kerjasama
yang lebih menguntungkan
3.
Memenuhi kebutuhan perencanaan sumber daya
manusia
4.
Mengurangi frekuensi dan biaya kecelakaan
kerja
5.
Membantu karyawan dalam peningkatan dan
pengembangan pribadi mereka.
Tujuan Pengembangan
Tujuan diselenggarakan pengembangan kerja
menurut Simamora (2006) diaeahkan untuk membekali, meningkatkan, dan
mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktivitas dan
kesejahteraan. Adapun tujuan-tujuannya sebagai berikut:
1. Memperbaiki kinerja karyawan-karyawannya
yang bekerja secara tidak memuaskan karena kekurangan keterampilan merupakan
calon utama pelatihan, kendatipun tidak dapat memecahkan semua masalah kinerja
yang efektif, progaram pelatihan dan pengembangan yang sehat sering berfaedah dalam
meminimalkan masalah ini.
2. Memuktahirkan keahlian para
karyawan sejalan dengan kemajuan teknologi. Melalui pelatihan, pelatih
memastikan bahwa karyawan dapat megaplikasikan teknologi baru secara efektif.
3. Mengurangi waktu pembelajaran
bagi karyawan baru agar kompoten dalam pekerjaan. Seorang karywan baru acap
kali tidak menguasai keahlian dan kemampuan yang dibutukan untuk menjadi ”job
comotent” yaitu mencapai output dan standar mutu yang diharapkan.
4. Membantu memecahkan msalah
orperasional. Para manejer harus mencapai tujuan mereka dengan kelangkaan dan
kelimpahan suber daya: kelangkaan sumberdaya finansial dan sumberdaya
teknologis manusia (human tecnilogical resourse), dan kelimpahan masalah
keuangan, manusia dan teknologis.
5. Mempersiapkan karyawan untuk promosi
satu cara untuk menarik, menahan, dan memotivasi karyawan adalah melalui
program pengembangan karir yang sistematis.
6. Mengorientasikan karyawan terhadap
organisasi, karena alasan inilah, beberapa penyelenggara orientasi melakukan
upaya bersama dengan tujuan mengorientasikan para karyawan baru terhadap
organisasi dan bekerja secara benar.
7. Memenuhi kebutuhan pertumbuhan
pribadi. Misalnya sebagian besar manejer adalah berorientasi pencapaian dan
membutuhkan tantangan baru dipekerjaannya. Pelatihan dan pengembangan dapat
memainkan peran ganda dengan menyediakan aktivitas-aktivitas yang menghasilkan
efektifitas organisasional yang lebih besar dan meningkatkan pertumbuhan
pribadi bagi semua karyawan.
Perbedaan Pelatihan dan
Pengembangan
Adapun perbedaan antara pelatihan
dan pengembangan menurut Syafaruddin (2001)
a.
Pelatihan
Tujuan: Peningkatan kemampuan
individu bagi kepentingan jabatan saat ini.
Sasaran: Peningkatan kinerja jangka
pendek.
Orientasi: Kebutuhan jabatan
sekarang.
Efek terhadap karir: Keterkaitan
dengan karir relatif rendah.
b. Pengembangan
Tujuan: Peningkatan kemampuan
individu bagi kepentingan jabatan yang akan datang.
Sasaran: Peningkatan kinerja jangka
panjang.
Orientasi: Kebutuhan perubahan
terencana atau tidak terencana.
Efek terhadap karir: Keterkaitan
dengan karir relatif tinggi.
Daftar Pustaka
Gomes, Faustino Cardoso, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Robbins, Stephen P, 2001, Perilaku Organisasi, Edisi 8. Prentice Hall, Jakarta.
Sirnamora, Henry. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia: Yogyakarta: STIE YKPN
Moekijat. (1993). Evaluasi
Pelatihan Dalam Rangka Peningkatan Produktivitas. Mandar
Maju. Bandung.
Cut Zurnali, 2004, Pengaruh Pelatihan dan Motivasi terhadap Perilaku Produktif Karyawan
Divisi Long Distance PT Telkom Tbk, Unpad, Bandung.
Simamora, Bilson, 2008. Memenangkan Pasar
dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Ginanjar Kartasasmita, 1996, Pembangunan Untuk Rakyat: Memadukan Pertumbuhan dan Pemerataan,
Jakarta, cides.
Alwi, Syafaruddin. 2001, Manajemen Sumber Daya
Manusia, Strategi Keunggulan
Kompetitif,
Badan
Penerbit Fakultas Ekonomi, Yogyakarta.
Komentar
Posting Komentar